Mensyukuri Nikmat Keluarga, Rezeki datang dari Allah
Bagaimana cara Mensyukuri nikmat rezeki
Mensyukuri nikmat Allah dengan cara menjaga lisan, hati dan pikiran. Orang yang suka bersyukur kepada Allah Swt akan selalu menjaga lisannya dari ucapan, hati dan pikirannya. Mereka akan selalu berhati-hati dalam setiap tindakannya dan berusaha untuk tidak mengatakan sesuatu yang membuat orang lain tersakiti. Orang yang suka bersyukur tidak keberatan untuk meminta maaf atas kesalahannya sendiri kepada orang lain.
Orang yang suka bersyukur kepada Allah Swt akan memiliki jiwa yang ikhlas. Mereka yang bersyukur tentu tidak suka berkeluh kesah atas aneka kekurangan atau hal-hal tidak menyenangkannya baginya. Kalangan orang yang suka bersyukur tentu saja lebih sabar daripada mereka yang tidak mau bersyukur atau lupa untuk bersyukur. Memang untuk bisa bersyukur kita perlu kesabaran yang ektra. Untuk bersabar kita perlu keikhlasan. Dengan kata lain, syukur, sabar dan ikhlas sesungguhnya saling berkaitan satu sama lainnya.
Mensyukuri Nikmat Keluarga akan membuat Rezeki Berlimpah Ruah dan datang dari segala arah. Bagaimana cara Mensyukuri nikmat rezeki dari keluarga?
Keluarga adalah nikmat paling besar yang dianugerahkan kepada kita. Keluarga ialah orang-orang terdekat kita yang akan siap kapan saja kita butuhkan. Keluarga adalah orang-orang yang siap menerima kita apa adanya. Keluarga juga merupakan hiasan bagi kita. Dan keluarga merupakan orang yang kita sayangi dan cintai.
Namun di sisi lain, keluarga juga bisa menjadi hambatan atau ancaman bagi kita ketika kita tidak dapat membimbingnya ke arah yang baik. Sebelumnya, telah diuraikan bagaimana keluarga menjadi penyebab kita kufur rezeki atau mencari rezeki dengan jalan yang tidak halal.
Sangat beruntung bagi siapa saja yang mampu membimbing keluarganya menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Keluarga yang demikian akan senantiasa diliputi kedamaian dan ketenteraman.
Ahli tafsir Alquran, M. Quraisy Syihab, mengingatkan kepada kita, bahwa sakinah bukan sekadar apa yang terlihat pada ketenangan lahir yang tercermin pada kecerahan air muka, karena yang ini bisa muncul dari keluguan, ketidaktahuan, atau kebodohan. Tapi sakinah terlihat pada kecerahan air muka yang disertai dengan kelapangan dada, budi bahasa yang halus yang dilahirkan dari ketenangan batin akibat menyatunya pemahaman dan kesucian hati, serta bergabungnya kejelasan pandangan dengan tekad yang kuat.
Tentu tidak mudah untuk dapat membuat keluarga menjadi sakinah, terutama sekali harus didukung oleh rezeki keluarga yang benar-benar bersih dan halal serta tidak tercampur dengan rezeki syubhat atau haram. Apa yang dimakan oleh keluarga juga dapat menjadikan karakter keluarga di kemudian hari.
Oleh sebab itu, Nabi Sulaiman A.S. senantiasa mendoakan keluarganya agar tetap dalam kebaikan. Sebagaimana dimaksudkan dalam Al-quran sebagai berikut:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala befirman:
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
Artinya: "Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. An-Naml 27: Ayat 19)
Ayat yang merupakan doa Nabi Sulaiman A.S. di atas sangat baik jika diamalkan secara terus-menerus. Kita semua pasti berharap agar kita dan keluarga senantiasa dalam lindungan rahmat Allah Swt.. Salah satu kunci untuk mendapatkan rahmat Allah Swt. adalah dengan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikannya, termasuk nikmat keluarga.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala befirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
Pelajari Keutamaan Surat Ibrahim dan Cara Mengamalkannya
Bersyukur atau berterima kasih adalah upaya untuk tetap menjaga agar tidak sombong dan mengharapkan keberkahan rezeki. Sementara ingkar atas rezeki Allah Swt. adalah milik orang-orang yang sombong.