Media Rakyat

Gebyar Pentas Musik HUT RI ke-78 Desa Kembiritan Diwarnai Baku Hatam Antar Kelompok Pemuda


Kembiritan, BANYUWANGI - Perayaan HUT RI ke-78 di Desa Kembiritan, Kabupaten Banyuwangi, berubah menjadi panggung kekacauan saat bentrokan antar kelompok pemuda membuyarkan semangat perayaan. Acara gebyar pentas musik yang semula dihadiri oleh puluhan pemuda dari berbagai kelompok berakhir dengan insiden baku hatam yang melibatkan sejumlah pemuda. Kejadian ini mencuat ketika salah paham dan ketersinggungan antar kelompok memuncak menjadi keributan. Senin, (21/8/2023).

Meski demikian, panitia penyelenggara acara tetap mempertahankan jalannya perayaan dengan upaya cepat menangani situasi dan meredam konflik. Dengan kerja sama dari 16 anggota polsek Genteng, 8 anggota koramil Genteng, serta 6 anggota limnas desa, bentrokan akhirnya dapat diredam tanpa merembet lebih jauh. Roni, ketua panitia, menegaskan komitmen panitia untuk mengamankan acara ini dan berharap agar perayaan berlangsung tanpa gangguan.

Ipda Agus purnomo salah satu anggota polsek Genteng yang ikut bertugas dalam pengamanan acara pada HUT RI yang ke-78. Menjelaskan bahwasanya kami datang dengan personel anggota yang banyak. dikarenakan acara musik seperti ini rawan sekali terjadi perkelaian antar pengunjung. seperti acara hari ini terjadi baku hantam antar pemuda. Untungnya kami dengan teman teman koramil Genteng serta anggota limnas segera meredam dan melerai pertengkaran antar pemuda di acara ini.


Sebelum kerusuhan terjadi, suasana meriah dan semangat kemerdekaan menghiasi gelaran acara. Puluhan muda mudi dengan antusias bergoyang menyambut musik yang dimulai pada pukul 11.00 siang. Namun, insiden baku hatam mengingatkan semua pihak akan pentingnya menjaga kebersamaan dalam perayaan yang seharusnya menyatukan seluruh komunitas.

Siti jami'ah calon dewan Kabupaten dari partai PDIP. Ia sangat mendukung acara muda mudi dusun cendono untuk memperingati hari kemerdekaan. mengapresiasi semangat pemuda dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-78. Ia juga mengungkapkan dukungannya terhadap penyelenggaraan acara ini yang dapat mempererat persatuan di antara generasi muda. Ia juga berbicara tentang harapannya untuk pembangunan infrastruktur di dusun Cendono, termasuk pengaspalan jalan.

Terkait dengan muatan politik, Bani, salah satu peserta acara, menyoroti pentingnya menjaga semangat perayaan agar tidak terpengaruh oleh agenda politik tertentu. Ia mengingatkan semua pihak untuk menghindari tindakan yang bisa memicu konflik, seperti memasang bendera partai atau gambar calon DPRD Kabupaten di sekitar area acara.

Meski terjadi insiden baku hatam, semangat perayaan dan kebersamaan antar pemuda diharapkan tetap terjaga. Dengan langkah-langkah pengamanan yang lebih kuat dan kesadaran untuk menghindari potensi konflik, semoga perayaan-perayaan di masa depan akan menjadi momen yang mempersatukan, bukan memecah belah komunitas. ***(Red)
Mediaku
Mediaku