Nama Kepala Desa Gumirih" Murai Ahmad, SE, SH, MH. Muncul Sebagai Calon Kandidat P1 Banyuwangi, Budiharjo: 80% Dukungan Kuat Dari Kalangan Kades
Pesta demokrasi pemilu 2024 yang baru saja selesai diselenggarakan
setelah ini memasuki momentum kontestasi Pilkada Banyuwangi 2024 bahwa masyarakat Banyuwangi untuk memilih calon pemimpin Banyuwangi yang akan di gelar pada bulan November 2024, namun kini sudah mulai santer di berbagai pemberitaan bahkan telah bermunculan nama – nama kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati bahkan ada sekelompok masyarakat yang mendorong salah satu Kepala Desa agar maju mencalonkan pilkada Bupati Banyuwangi 2024 yaitu Murai Ahmad seorang kepala desa gumirih yang dicintai masyarakatnya, pria kelahiran 1976 yang berdomisili di Desa Gumirih kecamatan Singojuruh Banyuwangi Jawa Timur yang sudah terbukti menjalankan mandat sebagai kepala desa selama tiga periode berturut turut Sabtu (02/03/2024).
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Desa Bomo" Ir. Sutikno saat ditemui reporter liputan terkini.co.id mengatakan bahwa Kepala Desa juga ikut ambil bagian dalam pesta demokrasi, Maka sementara ini kami selaku ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (ASKAB) yang di wilayah kecamatan Blimbingsari sepakat dengan statemennya pak H.Arif Rahman Mulyadi selaku kepala desa Sraten Cluring yang sudah beredar melalui pemberitaan media online yang ada di Banyuwangi dalam rangka momentum pemilihan P1 untuk mengusung Murai Ahmad sebagai salah satu kandidat dari kelompok kepala desa, maka dari itu perjuangan Kepala Desa untuk mensukseskan penambahan jabatan tersebut membutuhkan kompakan dan kekuatan dari semua kepala desa yang ada di Banyuwangi, dan kami mempunyai inisiatif khususnya wilayah kecamatan Blimbingsari dan Rogojampi supaya jabatan P1 ini bisa diikuti dari salah satu kepala desa dalam pesta demokrasi nanti karena mau nggak mau kepala pemerintah Desa ini harus paham sosok figur yang menjadi P1 yang ada di kabupaten Banyuwangi, karena kepala desa sudah merasakan sebagai ujung tombak tentang kepemimpinan yang paling bawah, Ucapnya
Ir. Sutikno menambahkan maka dari itu kami berharap kepada seluruh komponen kepala desa se-Kabupaten Banyuwangi supaya nanti pada tanggal 6 Maret ini kita akan bermusyawarah bersama yang diadakan di balai desa Gitik kecamatan Rogojampi dalam rangka membahas salah satu nama kepala desa yang harus kita perjuangkan untuk jabatan P1, ini sudah jamannya kepala desa ikut andil dalam rangka pesta demokrasi khususnya pemilihan bupati dan wakil bupati, karena momentum seperti ini datangnya tidak dua kali cuma satu kali, maka dari itu salah satu kandidat kontestasi Pilkada P1 2024 harus ada calon dari kalangan kepala desa, kalau memang kepala desa bisa terpilih menjadi puncak pimpinan yang di wilayah kabupaten Banyuwangi, insyaallah semua kepala Desa akan bisa berkomunikasi dengan nyaman, hubungan selalu harmonis, apalagi terkait aset yang ada di Kabupaten Banyuwangi tidak begitu besar sekali sehingga kepala desa tahu mana yang harus diperuntukan untuk diperjuangkan demi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Banyuwangi yang lebih baik.
Semoga semua kepala desa bisa mengikuti statmen dari kami selaku kepala desa bomo dan statmen dari kepala desa Sraten Cluring. Terangnya"
Sementara Kepala Desa Karangbendo" Budiharjo saat dihubungi awak media melalui sambungan seluler untuk dimintai komentarnya terkait munculnya nama Murai Ahmad seorang kepala desa gumirih namanya mencuat di pemberitaan sebagai salah satu kandidat yang diusung dari kalangan tokoh masyarakat untuk menjadi kandidat kontestasi Pilkada Bupati 2024.
Budiharjo langsung mengatakan dengan singkat bahwa 80% untuk kalangan kepala desa yang ada di kabupaten Banyuwangi siap berjuang memberi dorongan dan dukungan untuk pak Ahmad murai sebagai calon kandidat pilkada bupati 2024. Singkatnya
Awak media telah berhasil mewawancarai Kepala Desa Gumirih" Murai Murai selaku Ketua DPC PABDESI (perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Banyuwangi sekaligus Sekjen PABDESI propinsi jawa timur menjelaskan bahwa dirinya masih belum ada kepikiran untuk mencalonkan pilkada bupati 2024, jadi menurut nama kami yang tercatut dalam pemberitaan yang sudah beredar, sebetulnya setiap orang kan boleh saja berpendapat atau setiap masyarakat boleh mengeluarkan pendapat baik di muka umum atau pribadi, bagi kami mendapat dukungan dari teman-teman kepala desa yang ada niat untuk mengusung ataupun mencalonkan kami itu hak pribadi mereka dan kami menanggapi hal itu wajar tidak perlu diperdebatkan, karena kembali lagi di tahun politik ini kan sangat kental, semua orang punya keinginan semua orang punya pendapat yang berbeda-beda sehingga apapun pendapat itu harus kami hargai, jadi teman-teman kepala desa serta beberapa tokoh juga berpendapat itu boleh tetapi harus dipahami kalau pemilihan seperti Bupati, gubernur, presiden itu harus melalui partai politik yang mau mengusung, tidak untuk setiap orang bisa seperti itu, kadang ada orang kepingin atau dicalonkan tapi enggak ada partai yang mau mengusung sama aja zonk dan juga ada partai yang mau mengusung tapi masyarakatnya yang enggak mau, hal seperti itu ya harus ikuti aja karena yang punya hak itu masyarakat yang bisa menilai masyarakat tentang Banyuwangi ke depan untuk lebih baik, walaupun pemimpin yang sekarang baik jadi siapapun pemimpinya itu baik karena yang terbaik itu yang menjadi pemimpin tetapi masyarakat kan juga punya hak demokrasi hak mengeluarkan pendapat hak memilih yang tidak bisa dipaksakan dan tidak bisa di intervensi oleh siapapun dan yang terakhir kata kuncinya adalah takdir itu milik Allah, jadi walaupun kita merencanakan sehebat apapun tanpa adanya takdir tidak bisa, jadi takdir itu yang lebih utama, tapi takdir itu melalui proses yang perlu dijalankan melalui ikhtiar, usaha dan doa. "Penjelasan Murai Ahmad kepada reporter liputan terkini.co.id di kediaman rumahnya, Sabtu: 02/03/2024.
kalau kami pribadi masih belum berambisi dengan adanya pendapatnya dari teman teman kepala desa, bagi kami hal yang lumrah yang harus dihormati dan itu bagian dari proses demokrasi mengeluarkan pendapat sesuai haknya masing-masing.
Ahmad Murai menambahkan, saat disinggung dengan adanya 80% dukungan kuat dari kalangan kepala desa.
Murai dengan gamblang untuk menjelaskan maka dari itu yang membuat kami sendiri menjadi bingung padahal selama ini kami tidak pernah mengajak untuk deklarasi dan tidak pernah mempengaruhi tetapi semua teman-teman di WA grup itu sangat menyentuh hati kami, kadang kami sendiri yang membaca sampai tak terasa meneteskan air mata secara lahir dari batin, padahal mereka semua itu tahu kalau posisi kami ini hanya sebatas seorang kepala desa yang tidak punya uang lebih, tidak ada tabungan lebih, tidak punya kekayaan yang melimpah, kami cukup untuk makan sehar hari dengan keluarga dan anak-anak buat sekolah dengan keadaan kami yang seperti ini sudah sangat bersyukur, tapi pendapatnya teman teman itu hampir mengerucut tetapi tetap kami hormati, kami pun ndak bisa harus menolak dan belum bisa mengiyakan, karena ini masih butuh waktu proses akomodasi, itu yang perlu dipikirkan bersama sehingga biarlah seperti air yang mengalir, politik itu dinamis mudah berubah jadi kami ikuti dan tidak perlu saling menyalahkan, saling menjelekkan biarkan semua berpendapat nanti berujung pada masyarakat yang punya hak pilih pada saatnya nanti,
Pungkasnya.
Red.