Festival Tunas Bahasa Ibu Digelar, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Ajak Generasi Muda Lestarikan Bahasa Daerah
Surabaya, Media Rakyat – Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur sukses menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu sebagai bagian dari upaya melestarikan bahasa dan budaya daerah kepada generasi muda. Festival ini dihadiri oleh puluhan finalis dari delapan kabupaten di Jawa Timur, mulai dari siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, serta para pendamping yang antusias mendukung pelestarian bahasa daerah ini. Kamis, (7/11/2024).
Festival Tunas Bahasa Ibu menjadi ajang apresiasi dan eksplorasi budaya daerah, terutama bahasa Jawa dialek Using dan Madura, yang merupakan kekayaan budaya Jawa Timur. Dalam kegiatan ini, peserta berkompetisi dalam berbagai lomba berbasis bahasa daerah, seperti lomba pidato, membaca puisi, mendongeng, menembang, serta menulis aksara dan cerpen dalam bahasa daerah. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga sarana edukasi yang interaktif, di mana peserta diajak memahami pentingnya bahasa daerah sebagai identitas budaya.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, M.Hum., mengatakan bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu adalah bagian dari program tahunan yang bertujuan untuk memperkenalkan kembali bahasa daerah kepada generasi muda. “Kami ingin anak-anak muda kita tidak hanya memahami bahasa nasional dan asing, tetapi juga bangga dan fasih menggunakan bahasa daerah mereka. Bahasa daerah adalah warisan budaya yang harus kita jaga bersama agar tidak punah,” ujar Dr. Umi.
Acara ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh maestro bahasa dan budaya, seniman, dan pemerhati bahasa yang memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian bahasa daerah. Mereka mengapresiasi inisiatif Balai Bahasa Jawa Timur dan berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Menurut data UNESCO, banyak bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah karena kurangnya generasi penerus yang fasih berbahasa daerah.
Peserta yang berhasil meraih juara dalam berbagai kategori akan mendapatkan penghargaan serta kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan khusus guna meningkatkan kemampuan berbahasa daerah. Pada bulan Februari mendatang, para juara juga akan mengikuti selebrasi yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan, di Jakarta. Selain itu, karya-karya terbaik peserta juga akan dipublikasikan di media sebagai bentuk apresiasi atas karya seni dan kontribusi mereka dalam pelestarian bahasa daerah.
“Saya sangat bangga dan tidak menyangka bisa mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat ini,” ujar Resti, pemenang Juara 1 dalam lomba Aksara Bahasa Jawa dialek Using dari SDN 2 Gintangan, Blimbingsari, Banyuwangi.
Festival Tunas Bahasa Ibu diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya menjaga bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya.