SURABAYA – Polda Jawa Timur melalui Direktorat Intelijen dan Keamanan (Ditintelkam) menggelar silaturahmi bersama para ketua perguruan pencak silat se-Jawa Timur. Pertemuan ini membahas peran serta perguruan silat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Jatim.
Polda Jatim Ajak Perguruan Silat Jaga Stabilitas Keamanan
Dalam kegiatan yang digelar di Surabaya pada Rabu (12/2/2025), Direktur Intelkam Polda Jatim, Kombes Pol Nanang Juni Mawanto, menegaskan pentingnya peran perguruan pencak silat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
“Menindaklanjuti arahan Bapak Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, kami terus memperkuat sinergi dengan para ketua perguruan silat untuk menjaga stabilitas keamanan,” ujar Kombes Pol Nanang.
Ia menambahkan bahwa Polda Jatim akan membentuk sistem komunikasi terstruktur dari tingkat Polda hingga ke desa, guna mempermudah koordinasi dan deteksi dini potensi gangguan keamanan.
Kolaborasi Patroli Siber untuk Cegah Konflik di Medsos
Selain menjaga keamanan di dunia nyata, Polda Jatim juga menggandeng perguruan silat dalam patroli siber. Langkah ini diambil karena banyak konflik bermula dari provokasi di media sosial.
“Kami berharap para ketua perguruan silat bisa aktif memantau dan segera mengklarifikasi jika ada informasi yang berpotensi menimbulkan konflik di media sosial,” terang Kombes Pol Nanang.
Polda Jatim juga menekankan bahwa pengamanan kegiatan pencak silat di tingkat kabupaten/kota akan disesuaikan dengan perkembangan situasi di masing-masing daerah.
IPSI Jatim Apresiasi Langkah Polda Jatim
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim, Yosli Abdullah, mengapresiasi inisiatif Polda Jatim dalam memperkuat komunikasi antara perguruan silat dan kepolisian.
“Silaturahmi seperti ini sangat penting untuk menjaga hubungan baik antarperguruan silat serta dengan aparat keamanan,” kata Yosli.
Menurutnya, konflik antarperguruan silat kini sudah berkurang, dan setiap pelanggaran akan ditindak tegas sesuai aturan IPSI Jatim.
“Perselisihan yang terjadi umumnya berasal dari anggota di tingkat bawah, bahkan sering kali bukan dari bagian resmi perguruan,” tambahnya.
IPSI Jatim mendukung penuh rencana Polda Jatim membangun jalinan komunikasi yang lebih kuat di semua tingkatan, sehingga koordinasi dan penyelesaian konflik dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan perguruan pencak silat di Jawa Timur semakin solid dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. (*).