BANYUWANGI – Forum Komunikasi Wartawan Bersatu (FKWB) Banyuwangi mengadakan silaturahmi dan diskusi bersama pengasuh serta santri Pondok Pesantren (Ponpes) Adz Dzikra, Kelurahan Tukang Kayu, Banyuwangi, pada Kamis (13/2/2025) malam.
Pertemuan yang berlangsung hangat di ruang pertemuan pondok tersebut membahas sejumlah isu penting, mulai dari perspektif Islam dalam jurnalistik, pendidikan karakter, hingga peran media dalam demokrasi.
Jurnalistik dalam Perspektif Islam
Ponpes Adz Dzikra, yang didirikan sejak 2018 oleh KH. Ir. Achmad Wahyudi, SH., MH., dikenal sebagai lembaga pendidikan yang membekali santri dengan wawasan agama serta ilmu pengetahuan umum.
Dalam diskusi ini, sejumlah perwakilan FKWB, antara lain Joko Wiyono, Ruslan Abdul Gani, Buang Hadi Sucipto, Idham Holid, Koko, Tri Budi Prasetyo, dan Yudha Okta Mahendra, berbagi pengalaman seputar dunia jurnalistik. Mereka juga berdiskusi dengan para santri tingkat SMA yang telah menghasilkan berbagai karya jurnalistik dan tulisan bertemakan hukum serta sosial.
KH. Achmad Wahyudi menekankan bahwa jurnalis memiliki tanggung jawab moral dalam menyampaikan informasi. Menurutnya, jurnalisme dalam perspektif Islam harus berlandaskan kebenaran, objektivitas, serta menghindari berita yang bersifat fitnah atau provokatif.
“Seorang jurnalis harus berhati-hati dalam memilih dan menyebarkan berita. Prinsip utama yang harus dipegang adalah kejujuran dan tanggung jawab, karena informasi yang salah bisa berdampak luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Santri dan Tantangan Era Digital
Selain membahas etika jurnalistik, diskusi ini juga menyoroti tantangan era digital bagi generasi muda, khususnya santri. KH. Achmad Wahyudi mengingatkan bahwa santri tidak hanya dituntut untuk cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga bijak dalam menghadapi arus informasi yang begitu cepat berkembang.
“Di era digital ini, santri harus berpikir kritis dan selektif dalam menerima serta menyebarkan informasi, terutama di media sosial,” tambahnya.
Peran Media dalam Demokrasi
Diskusi semakin menarik ketika masuk ke topik peran media dalam demokrasi. Para santri dan anggota FKWB saling bertukar pandangan tentang bagaimana media dapat menjadi alat untuk memperkuat demokrasi, sekaligus tantangan yang dihadapi di tengah maraknya berita hoaks dan propaganda.
Sekretaris FKWB, Joko Wiyono, berharap diskusi ini dapat membuka wawasan para santri tentang peran media dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
“Kami berharap para santri bisa memahami pentingnya jurnalistik yang bertanggung jawab, serta mampu memberikan kontribusi positif melalui karya-karya mereka di bidang kepenulisan,” ungkapnya.
Silaturahmi dan diskusi ini diharapkan semakin mempererat hubungan antara media dan pesantren, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya di Banyuwangi.