
Banyuwangi – Jamaah haji non Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di Kecamatan Kabat semakin memantapkan persiapan mereka untuk menunaikan ibadah haji melalui bimbingan manasik yang digelar di halaman Masjid Baiturrahman, Kopenlaban, Selasa (18/2/2025). Kegiatan ini menjadi bagian penting bagi calon jamaah untuk memahami tata cara ibadah haji secara lebih mendalam, terutama bagi mereka yang tidak tergabung dalam KBIHU.
Sebagai salah satu upaya mendukung jamaah dalam memahami rangkaian ibadah haji, bimbingan ini menghadirkan pembimbing bersertifikat yang merupakan alumni petugas haji. Menurut koordinator pelaksana, Wahidni, program ini bertujuan untuk memastikan para jamaah memiliki kesiapan lahir dan batin sebelum bertolak ke Tanah Suci. “Para pembimbing adalah alumni petugas haji, sehingga materi yang diberikan lebih aplikatif dan sesuai dengan pengalaman nyata di lapangan,” ujarnya.
Pendalaman Materi Manasik dan Simulasi Perjalanan Haji
Dalam sesi bimbingan ini, jamaah diberikan pemahaman komprehensif mengenai rukun dan wajib haji, doa-doa penting, serta simulasi perjalanan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Peserta tidak hanya memperoleh materi secara teori, tetapi juga diajak mempraktikkan berbagai tahapan ibadah untuk memastikan pemahaman mereka semakin baik.
Selain itu, agenda bimbingan ini juga mencakup pembekalan terkait program ziarah ke berbagai tempat bersejarah di Makkah dan Madinah. “Kami sudah menyusun agenda perjalanan spiritual, termasuk ke Toib dan lokasi-lokasi bersejarah lainnya agar jamaah mendapatkan pengalaman ibadah yang lebih bermakna,” tambah Wahidni.
Dukungan Mutawif dan Kemudahan Bagi Jamaah
Untuk memastikan kenyamanan jamaah selama menjalankan ibadah haji, Wahidni mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Mutawif yang akan mendampingi jamaah selama di Arab Saudi. “Mutawif akan memberikan panduan agar jamaah bisa menjalankan setiap tahapan ibadah sesuai tuntunan syariat, didukung pula oleh petugas resmi dari pemerintah,” jelasnya.
Menariknya, seluruh program bimbingan ini diselenggarakan secara sukarela tanpa biaya tambahan. Wahidni menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian terhadap jamaah haji non KBIHU agar mereka tetap mendapatkan pembimbingan yang memadai. “Semua narasumber berbagi ilmu dengan keikhlasan, tanpa ada pungutan biaya tambahan,” tegasnya.
Jamaah Merasa Terbantu dengan Bimbingan Manasik
Antusiasme jamaah dalam mengikuti bimbingan ini sangat tinggi. Salah seorang peserta, H. Aaparin, mengungkapkan bahwa sesi pembekalan ini memberikan wawasan baru sekaligus meningkatkan keyakinan mereka dalam menjalankan ibadah haji. “Bimbingan ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan arahan langsung dari alumni petugas haji, kami merasa lebih siap baik secara fisik maupun spiritual,” tuturnya.
Dengan adanya bimbingan manasik ini, diharapkan jamaah non KBIHU dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih baik dan khusyuk. Program seperti ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dalam membimbing sesama jamaah tetap terjaga di masyarakat.
Bagi calon jamaah haji yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai persiapan haji dan panduan manasik, kunjungi panduan manasik haji lengkap untuk memperoleh wawasan yang lebih komprehensif.