Banyuwangi Galakkan Aksi Bersih dan Pilah Sampah di Hari Peduli Sampah Nasional

Spread the love

Banyuwangi – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar aksi bersih dan pilah sampah di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Blambangan pada Minggu (23/12/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. Gerakan pilah sampah dari sumbernya menjadi fokus utama acara ini untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Masyarakat Berpartisipasi dalam Aksi Bersih

Kegiatan dimulai dengan senam pagi bersama, kemudian dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih sampah di area Taman Blambangan. Ratusan warga dari berbagai kalangan usia turut berpartisipasi dalam aksi ini dengan membawa kantong sampah dan mengumpulkan sampah yang tersebar di lokasi. Sampah yang telah terkumpul kemudian dipilah di area khusus yang telah disediakan oleh panitia.

“Aspek utama dari kegiatan ini adalah membiasakan masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya. Kita ingin menanamkan kebiasaan mulai dari diri sendiri, rumah tangga, hingga setiap titik sumber sampah,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Dwi Yanto.

Pentingnya Memilah Sampah Sejak Dini

Dwi Yanto menegaskan bahwa memilah sampah organik dan anorganik merupakan langkah penting dalam pengelolaan sampah. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas bisa didaur ulang. Dengan upaya ini, jumlah sampah yang berakhir di TPA bisa dikurangi secara signifikan.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dengan membiasakan pemilahan sampah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta mendukung produk daur ulang.

“Tindakan sederhana ini akan berdampak besar dalam mengurangi pencemaran lingkungan serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat,” tambahnya.

Kolaborasi Multi-Pihak untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Peringatan HPSN 2025 di Banyuwangi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Project STOP melalui program Banyuwangi Hijau serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Selain aksi bersih-bersih, kegiatan ini juga mencakup edukasi pengelolaan sampah, penanganan residu sampah, serta penguatan sistem daur ulang melalui konsep ruang sirkular.

Lintong Elmanik, Senior Project Manager Banyuwangi Hijau, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang lebih baik di Banyuwangi.

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Banyuwangi

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, Banyuwangi telah mengimplementasikan berbagai program pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Kabupaten ini memiliki 26 Tempat Pengelolaan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang tersebar di berbagai kecamatan.

Contohnya, TPS3R Balak memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton per hari, melayani lebih dari 55.000 rumah tangga. Sementara itu, TPS3R Muncar mengelola sampah dengan kapasitas rata-rata 12-25 ton per hari, dengan residu yang tersisa ke TPA hanya sekitar 2 ton per hari.

Banyuwangi juga bekerja sama dengan NGO Sungai Watch untuk menangani sampah di sungai dan laut melalui pemasangan jaring penghalang. Selain itu, dukungan dari Uni Emirat Arab turut memperkuat program pengelolaan sampah di daerah ini.

Dengan berbagai inisiatif yang telah berjalan, Banyuwangi terus berupaya mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *