BANYUWANGI – Konektivitas antara Banyuwangi dan Bali terus ditingkatkan dengan hadirnya kapal cepat berkapasitas 300 penumpang yang segera beroperasi. Rute kapal ini menghubungkan Pelabuhan Pengumpan Regional (PPR) Marina Boom, Banyuwangi, dengan Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar, Bali, dan dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2025.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meninjau kesiapan dermaga di PPR Marina Boom pada Jumat (4/4/2025). Kunjungan ini bertujuan memastikan infrastruktur telah siap menjelang operasional kapal cepat antarprovinsi tersebut.
“Menjelang operasional, saya ingin memastikan kesiapan infrastruktur di Marina Boom. Operator kapal juga akan melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap kelengkapan yang dibutuhkan,” ujar Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Khofifah mengusulkan agar pelabuhan memiliki sentuhan khas Banyuwangi. Ia menginstruksikan agar ruang tunggu penumpang didesain dengan nuansa lokal yang lebih kental.
“Desain ruang tunggu penumpang dengan nuansa Banyuwangi agar memberikan pengalaman khas bagi para pengguna layanan ini,” tambahnya.
Bupati Ipuk mendukung gagasan tersebut dan menegaskan bahwa identitas Banyuwangi telah menjadi ciri khas berbagai pusat transportasi publik di daerah itu.
“Stasiun Banyuwangi Kota yang baru saja direvitalisasi dan Bandara Banyuwangi telah dirancang dengan nuansa khas Banyuwangi. Begitu juga dengan dermaga Marina Boom yang akan semakin memperkuat identitas daerah,” jelas Ipuk.
Menurut Ipuk, keberadaan kapal cepat ini akan berdampak positif bagi perekonomian Banyuwangi, baik dari sektor logistik maupun pariwisata.
“Banyuwangi berpotensi menjadi hub logistik dan transportasi di Jawa Timur. Dari sisi pariwisata, kapal cepat ini akan mempercepat akses bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Banyuwangi dari Bali,” ujar Ipuk.
Selain meninjau kesiapan kapal cepat, Khofifah juga mengunjungi Pelabuhan Ketapang untuk mengevaluasi rencana pembangunan jembatan penghubung antara Dermaga LCM (Dermaga IV) dan Dermaga Bulusan. Rencana ini merupakan tindak lanjut dari permintaan ASDP pada 28 Maret lalu.
“Saya datang ke Banyuwangi untuk mengoptimalkan sektor jasa dan layanan publik. Dua sektor ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut,” kata Khofifah.
Ia menekankan pentingnya meningkatkan konektivitas dan distribusi barang melalui transportasi laut yang lebih efisien.
“Ke depan, kita akan memperluas layanan agar dapat menghubungkan Banyuwangi dengan Sulawesi dan Kalimantan, guna mempermudah mobilitas barang, jasa, dan penumpang,” tutupnya. (*)