Suasana duka menyelimuti dunia kampus dan komunitas pecinta alam setelah seorang mahasiswi berusia 20 tahun asal Jonggol, berinisial AFS, tewas tertimpa batu saat latihan panjat tebing di kawasan Tebing Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/4) pagi.
AFS diketahui merupakan anggota aktif Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di kampusnya. Ia bersama tiga rekan dan seorang senior bernama Azis berangkat dari SPBU Gunung Putri pukul 08.15 WIB untuk menjalani latihan panjat tebing yang telah direncanakan.
Kapolsek Gunung Putri, AKP Aulia Robby Kartika Putra, menjelaskan bahwa insiden tragis tersebut terjadi sesaat setelah persiapan selesai dilakukan.
“Sebelum latihan dimulai, Azis naik lebih dulu ke atas tebing untuk memasang tali runner. Setelah itu, ia turun dan bergabung melakukan pemanasan bersama peserta lainnya, termasuk korban,” jelas Robby.
Namun suasana tenang pagi itu mendadak berubah mencekam ketika terdengar suara gemuruh dari atas tebing, disusul teriakan peringatan dari Azis, “Awas ada batu!”
Batu-batu besar tiba-tiba meluncur dari ketinggian, menghantam area tempat mereka berdiri. Para peserta panik dan berlarian menyelamatkan diri. Saat situasi kembali terkendali, mereka menyadari AFS tak tampak di antara mereka.
Pencarian dilakukan, dan tubuh AFS ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di sebuah genangan air di sekitar lokasi jatuhnya batu. Ia segera dilarikan ke RS Paragon Citeureup, namun nyawanya tak tertolong.
“Tim medis menyatakan korban telah meninggal dunia,” kata AKP Robby.
Tak hanya AFS yang menjadi korban, dua peserta lain juga mengalami luka-luka. Azis mengalami luka sobek di ibu jari kaki kanan, sementara peserta lain bernama Suci mengalami lecet di kepala bagian kanan.
Pihak keluarga korban yang diliputi kesedihan mendalam, menolak autopsi dan telah menandatangani surat pernyataan resmi. Jenazah AFS langsung dibawa ke rumah duka di Jonggol untuk dimakamkan.
Peristiwa ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam setiap kegiatan alam bebas, sekaligus duka mendalam bagi komunitas Mapala dan dunia pendidikan.