Media Rakyat – Seorang wanita bernama Ramadhani Putri (31) menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok debt collector yang mengaku berasal dari kelompok bernama Fighter. Insiden ini terjadi pada Sabtu (19/4/2025) sekitar pukul 00.30 WIB, tepat di depan kantor Polsek Bukitraya, Kota Pekanbaru, Riau.
Aksi brutal para pelaku terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, tampak jelas sejumlah pria merusak mobil yang dikendarai suami korban menggunakan kayu, batu, dan helm. Kaca belakang kendaraan pecah, sementara bodi mobil mengalami kerusakan parah.
Ironisnya, peristiwa kekerasan ini terjadi di hadapan kantor polisi, namun tidak terlihat ada upaya tegas dari petugas untuk menghentikan kejadian tersebut. Para pelaku bahkan tampak tidak gentar meskipun berada di lokasi yang seharusnya aman dari tindakan kriminal.
Polda Riau telah menangkap empat orang pelaku, yakni AI alias Kevin (46) yang diketahui sebagai Ketua Debt Collector Fighter, serta tiga anggotanya: MHA (18), RI alias Rio (46), dan RS alias Randi (34). Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, menyatakan bahwa pihaknya masih memburu tujuh pelaku lain yang turut terlibat. “Nama-nama mereka sudah kami identifikasi dan saat ini dalam proses pengejaran,” ujar Asep dalam konferensi pers, Senin (21/4/2025).
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki Rahmat Mustika, menambahkan bahwa anggota Polsek Bukitraya sempat berusaha mencegah aksi pengeroyokan. Namun, jumlah pelaku yang banyak membuat situasi sulit dikendalikan. “Kejadian berlangsung cepat. Ketika tim dari Polresta dan Polda Riau tiba di lokasi, para pelaku sudah melarikan diri. Empat pelaku berhasil kami amankan dalam waktu kurang dari 24 jam,” ujarnya.
Pengeroyokan ini diduga dipicu oleh persaingan antara dua kelompok debt collector yang berebut menarik mobil yang sama. Kapolsek Bukitraya, Kompol Syafnil, mengungkapkan bahwa insiden bermula saat AI menghubungi korban untuk bertemu di Jalan Parit Indah. AI datang bersama sekitar 20 orang, termasuk empat anggota polisi dari satuan lain.
Saat pertemuan, AI mulai memukul mobil korban, membuat Ramadhani ketakutan dan melarikan diri ke Polsek Bukitraya di Jalan Unggas. Namun, para pelaku justru mengikuti hingga ke depan kantor polisi dan melakukan pengeroyokan. Mobil korban dihantam menggunakan batu dan kayu, dan korban turut menjadi sasaran kekerasan.
Anggota Polsek Bukitraya yang tengah piket berusaha menolong, tetapi karena kalah jumlah dan kondisi fisik yang sudah tidak prima, mereka kesulitan melerai. “Anggota yang piket kebanyakan sudah tua dan dalam kondisi kesehatan kurang baik,” jelas Syafnil.
Yang lebih mengejutkan, empat anggota polisi dari satuan lain yang berada di lokasi hanya merekam kejadian dan tidak berupaya membantu. “Mereka sudah saya laporkan ke Polresta Pekanbaru karena tidak menjalankan tugas mereka sebagaimana mestinya,” tambah Syafnil.