Suasana haru menyelimuti rumah kontrakan sederhana di Dusun Krajan, Jenggawah, Jember. Kunjungan hangat seorang cucu berubah jadi tragedi memilukan yang menggetarkan hati. Moh Lutfi (29), pemuda asal Dusun Loncatan, Desa Mangaran, awalnya datang untuk menjenguk sang nenek tercinta, Sutama (65), yang sedang sakit. Tapi tak disangka, ia justru meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Siang itu, Minggu (20/4), Sutama sempat tersenyum lega melihat cucunya datang. Namun kebahagiaan itu hanya sekejap. Beberapa jam kemudian, Lutfi ditemukan tak bernyawa di kamar belakang—bersimbah darah dengan luka sayatan di leher. Diduga kuat, ia mengakhiri hidupnya sendiri dengan pisau dapur.
Sutama-lah yang pertama kali menemukan tubuh cucunya. Ia bermaksud membangunkan Lutfi untuk makan, tapi justru menemukan pemandangan memilukan yang membuatnya menjerit histeris.
“Awalnya cuma dikira tidur. Tapi pas dinyalakan lampunya, ternyata sudah tergeletak dan penuh darah,” kata tetangga, Usman Hadi (50), yang ikut membantu setelah mendengar teriakan sang nenek.
Lutfi diketahui datang seorang diri dan sempat ditawari makan oleh neneknya. Namun ia hanya menjawab, “nanti saja.” Usman menyebut, Lutfi diduga memiliki masalah pribadi dan sempat mengalami kecanduan narkoba.
Pihak kepolisian dari Polsek Jenggawah bersama Tim Inafis Polres Jember langsung mendatangi lokasi. Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain. Pisau dapur yang diduga digunakan korban juga telah diamankan sebagai barang bukti.
“Korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB. Tidak ada kerusakan di lokasi, dan dari identifikasi awal, kuat dugaan ini adalah aksi bunuh diri,” ujar Kapolsek Jenggawah, AKP Eko Basuki Teguh ArgoWibowo.
Jenazah Lutfi kemudian diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Mangaran untuk dimakamkan.