
Banyuwangi, 15 Mei 2025 – Sebuah inisiatif lingkungan yang inspiratif digelar di Desa Wringin Agung, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Sebanyak 10.000 bibit ikan koi , bibit ikan Nilla dan Bibit ikan Tombro ditebarkan ke perairan umum di kawasan Desa Wisata SEPEKAN (Selokan Penuh Ikan) Glowong Glowing, sebuah program revitalisasi selokan menjadi ekowisata edukatif dan produktif.
Kegiatan ini dilakukan oleh warga setempat, aktivis pecinta lingkungan dari komunitas Barkanli Glowong Glowing, serta beberapa tokoh masyarakat dan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Banyu Agung Raya. Aksi penebaran ikan ini menjadi simbol kepedulian terhadap kelestarian perairan umum dan pemberdayaan potensi desa wisata berbasis lingkungan.
Menurut Gus Dion, Ketua Gajah Purwo Nusantara yang juga tokoh muda setempat, penebaran ikan ini merupakan langkah awal untuk menghidupkan selokan yang selama ini hanya berfungsi sebagai aliran air, menjadi media edukasi, konservasi, dan daya tarik wisata.
“Kami ingin masyarakat melihat bahwa perairan umum, meski kecil, bisa dirawat dan dimanfaatkan. Dengan 10.000 ikan koi yang ditebar hari ini, selokan desa kita kini tidak hanya bersih, tetapi juga indah dan bernilai ekonomi,” ungkap Gus Dion.
Sementara itu, Wibi Untoro, pelopor Gerakan Penebaran Ikan Terkendali Banyuwangi, menambahkan bahwa kegiatan ini telah direncanakan jauh hari, termasuk pengerjaan awal perbaikan selokan sepanjang 200 meter pada tahap pertama. Program ini dirancang sebagai sarana belajar dan praktik langsung masyarakat dalam menjaga kelestarian perairan umum tersier dengan pendekatan budidaya ikan terkendali.
Ketua Pokdakan Banyu Agung Raya, Pujiono, menyampaikan harapan besar dari kegiatan ini.
“Dengan hadirnya Desa Wisata SEPEKAN Glowong Glowing, kami ingin menumbuhkan animo dan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar. Ini bukan hanya soal ikan, tapi tentang bagaimana kita memandang dan merawat alam tempat kita tinggal,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan kolaboratif yang menunjukkan bahwa desa bisa menjadi pelopor pelestarian lingkungan sekaligus membangun potensi wisata berbasis komunitas. Ke depan, program ini direncanakan akan berlanjut ke tahap-tahap selanjutnya dengan pelibatan lebih luas dari masyarakat dan pelajar. ( Ikhsan / Yati )
