Mediarakyat.co.id | Banyuwangi – Dalam rangka memperingati Haul Kyai Syu’eb Rofi’i yang ke-49 serta Harlah Moloekatan yang ke-19, sebuah acara penuh hikmah akan digelar pada Senin Pahing, 20 Januari 2025, atau bertepatan dengan 21 Rojab 1446 Hijriyah. Acara ini akan berlangsung di Ndalem Kasepuhan Kyai Syu’eb Rofi’i, Jalan Indragiri, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, mulai pukul 19.00 hingga 22.00 WIB.
Acara istimewa ini diawali dengan tradisi Sema’an Alquran selepas Subuh, dilanjutkan dengan Dzikirul Ghofilin, dan mengusung tema “Moloekatan Gus Miek”. Kegiatan ini bertujuan mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus menjadi ladang pahala bagi jamaah yang hadir.
Gus Ahmad Basori, atau yang akrab disapa Gus Mad, selaku koordinator acara, mengajak masyarakat untuk hadir dan memeriahkan majelis ini. “Mari bersama-sama kita niatkan kehadiran ini sebagai ibadah dan wujud kecintaan kepada Kyai Syu’eb Rofi’i. Insya Allah, majelis ini membawa keberkahan bagi kita dan generasi mendatang,” ujarnya.
Bagi jamaah yang baru pertama kali hadir, lokasi acara sangat mudah dijangkau. Dari lapangan Kecamatan Giri, cukup berjalan ke arah utara sejauh 50 meter. Panitia juga telah menyediakan tanda arah dan posko penyambutan untuk memudahkan jamaah, khususnya yang datang secara rombongan.
Acara ini dipersembahkan untuk mengenang perjuangan Kyai Syu’eb Rofi’i dalam syiar Islam, sekaligus merayakan 19 tahun berdirinya Moloekatan, tradisi dzikir yang dicetuskan oleh Gus Miek. Panitia mengimbau jamaah untuk membawa mushaf Alquran dan alat dzikir untuk mengikuti sema’an dan dzikir bersama.
“Kami berharap kegiatan ini memperkokoh tradisi keislaman serta menjalin silaturahmi antarsesama muslim. Semoga keberkahan dari acara ini terus mengalir hingga generasi mendatang,” tambah Gus Mad.
Acara ini menjadi momentum penting untuk mengenang jasa para ulama sekaligus mempererat persaudaraan umat Islam. “Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita untuk hadir dan mencatat kehadiran ini sebagai amal ibadah. Mari bersama-sama memohon keberkahan dalam majelis yang mulia ini,” tutup Gus Mad.