KOTA PASURUAN – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Metal Rejoso, K.H. M. Nurcholis, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polres Pasuruan Kota, Polda Jawa Timur, atas respons cepat dan profesional dalam mengungkap kasus dugaan penculikan salah satu santrinya.
Pernyataan tersebut disampaikan Kyai Nurcholis saat menghadiri konferensi pers di Gedung Wicaksana Laghawa Polres Pasuruan Kota, Senin (28/4/2025).
Dalam keterangannya, Kyai Nurcholis menjelaskan bahwa Ponpes Metal Rejoso fokus membina anak-anak dari berbagai latar belakang sosial, termasuk yatim piatu, korban kenakalan remaja, penyalahgunaan minuman keras, hingga anak-anak yang lahir di luar pernikahan. Salah satu santri yang diasuh sejak bayi adalah Sulaiman, yang selama ini aktif membantu berbagai kebutuhan pondok dan mendampingi keseharian Kyai.
“Saya sangat terkejut saat mendengar kabar penculikan Sulaiman, karena ia selama ini lebih banyak berada di lingkungan pondok dan jarang bergaul di luar,” ungkapnya.
Beruntung, berkat gerak cepat Tim Khusus (Timsus) Polres Pasuruan Kota, pelaku berhasil diamankan dalam waktu singkat.
“Atas nama keluarga besar Ponpes Metal Rejoso, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Polres Pasuruan Kota yang telah bertindak cepat, sehingga santri kami dapat segera diselamatkan dan situasi kembali kondusif,” ujar Kyai Nurcholis.
Ia juga menekankan bahwa tindakan cepat aparat kepolisian tidak hanya menyelamatkan korban, tetapi juga memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan dan aparat penegak hukum dalam menjaga rasa aman di masyarakat.
Penangkapan Para Pelaku
Diketahui, kasus penculikan ini terjadi pada Senin malam, 21 April 2025, sekitar pukul 19.30 WIB. Korban, santri berinisial MS, diculik oleh sekelompok pria dengan menggunakan mobil Avanza hitam di halaman Toko Hamdala, Jalan Raya Pantura, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara S.I.K., M.I.Kom., menyampaikan bahwa setelah menerima laporan dari pondok pesantren dan saksi mata, pihaknya langsung membentuk Tim Khusus untuk melakukan penyelidikan intensif, termasuk melacak kendaraan yang digunakan para pelaku.
Hasilnya, lima orang tersangka berhasil diamankan pada Selasa pagi, 22 April 2025, sekitar pukul 09.30 WIB di exit Tol Gresik.
“Kelima tersangka sudah kami amankan untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar AKBP Davis.
Kelima pelaku tersebut adalah:
- SG, bertugas mengeksekusi penculikan dan membekap mata korban dengan pakaian.
- AE, sopir mobil yang membawa korban dari lokasi dan menodongkan airsoft gun kepada korban.
- PR, menunggu di dalam mobil dan menakut-nakuti korban selama perjalanan.
- MH, membantu membawa korban masuk ke mobil serta memukul korban sebanyak dua kali.
- MNR, otak penculikan sekaligus penyandang dana aksi ini.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yaitu:
- Pasal 76F jo Pasal 83 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dengan ancaman pidana 3–15 tahun penjara dan denda Rp60 juta–Rp300 juta,
- Pasal 328 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang penculikan, dengan ancaman pidana hingga 12 tahun,
- Pasal 333 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang perampasan kemerdekaan, dengan ancaman pidana hingga 8 tahun.