Tukang Cukur di Banyuwangi Beri Layanan Gratis untuk Lansia, Difabel, dan ODGJ

Spread the love

BANYUWANGI – Kepedulian terhadap sesama bisa diwujudkan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Siswandi, pemilik Fajar Barbershop di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Dengan keahliannya menata rambut, ia secara rutin memberikan layanan cukur gratis kepada warga lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Inisiatif mulia ini telah berjalan sejak pertengahan 2024 dan semakin mendapat perhatian luas.

Untuk mengetahui lebih banyak kisah inspiratif tentang aksi sosial di Banyuwangi, kunjungi MediaRakyat.co.id, portal berita yang selalu menyajikan informasi aktual dan terpercaya.

Dedikasi Sosial Lewat Keterampilan Cukur

Siswandi mengaku bahwa aksi sosial ini lahir dari empati dan dorongan hati untuk membantu sesama. Ia pun menggandeng Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB (Dinsos PPKB) Banyuwangi dalam menjalankan program ini. Setiap Jumat, ia bersama rekan-rekan seprofesinya hadir di Graha Lansia dan Graha Difabel Banyuwangi untuk memberikan layanan cukur gratis.

“Saya percaya, hidup ini hanya sekali. Jadi jangan menunda untuk berbuat baik, walaupun itu hal kecil,” kata Siswandi, Senin (17/2/2025).

Saat ini, ada sekitar 32 lansia yang menghuni Graha Lansia Banyuwangi, sementara Graha Difabel menampung 24 anak dengan berbagai kondisi. Melayani mereka tentu memiliki tantangan tersendiri, namun bagi Siswandi, itu adalah bagian dari pengabdian.

Tantangan dan Kebahagiaan dalam Aksi Sosial

Meskipun menjalankan aksi sosial ini dengan tulus, Siswandi mengakui bahwa prosesnya tidak selalu mudah.

“Setiap hari ada suka dan duka. Lansia yang kami cukur kadang bersikap seperti anak kecil, ada yang memberontak atau sulit diatur. Jadi, kami harus lebih banyak bersabar dan meniatkannya sebagai ibadah,” ujarnya.

Namun, segala tantangan itu tidak menghalangi niat baiknya. Bahkan, di luar aktivitasnya di graha lansia dan difabel, ia juga aktif membantu anak yatim serta menjadi relawan penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu di desanya.

“Insha Allah, selama masih diberi umur dan kesehatan, saya akan terus berbuat baik,” tegas bapak dua anak itu.

Apresiasi dari Dinas Sosial

Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, mengapresiasi kontribusi Siswandi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial di daerahnya.

“Kami sangat berterima kasih atas kiprah beliau. Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap pelayanan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) di Banyuwangi bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.

Aksi sosial yang dilakukan Siswandi adalah bukti bahwa sekecil apa pun kebaikan yang dilakukan, dampaknya bisa begitu besar bagi orang lain. Semoga kisah ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *